Selasa, 25 Februari 2014


Dasarath Da dan Pengacau

Alm. Acharya Dashrathaji adalah salah satu acarya yang di masa awal AM sangat dekat dengan Baba. inilah salah satu dari pengalaman dia:

Suatu saat di tahun 1958, ketika tanah Jagriti kita di Olipur, Jamalpur dibeli, beberapa pemimpin lokal goonda (pengacau) atas nama Bacchu ingin merebut tanah itu. Bacchu menciptakan banyak masalah, bahkan menggunakan kekuatan [paksaan] fisik menempati tanah ini. Di permulaan, sekelompok margiis, kebanyakan dari yang bekerja sebagai karyawan kantoran, pergi untuk merebut balik tanah ini dari pendudukan Bacchu. Tetapi dia dan kelompoknya secara fisik menyerbu mereka.
Mereka kembali dengan kekalahan ke Jagriti di Rampur memberitahu Baba apa yang terjadi. Tetapi, Baba geram melihat mereka kembali kalah, dan memberitahu mereka untuk memakai gelang kaki dan kain sari saja [pakaian perempuan], dan Dia akan minta para perempuan Ananda Marga untuk bertempur dengan Bacchu!

Pada malam hari Acarya kami Dasharat Da pergi ke sana, tidak mengetahui situasi. Melihat Dasharat Da, Bacchu datang ke arah dia dengan 'Bujali’, Pisau ukuran besar, sedikit lebih kecil daripada pedang. Dia Ingin membuat semua margii takut, dan berpikir untuk meneror margiis dengan menyerang Dasharat Da, yang merupakan margi senior. Dia mengangkat Bujali untuk memukul Dada. Dasharat Da, dalam semua kesederhanaan, berusaha membela diri dengan payung yang dia pegang. Tetapi, apa yang dapat dilakukan dengan payung di hadapan kekuatan Bujali yang jahat? ? ! ! Dasharat Da secara jasmani tidak sepadan untuk Bacchu. Penonton yang sedang mengamati dari jauh menyadari bahwa kepala tuan Sahib ini akan terbelah oleh kebuasan Bacchu. Tetapi lo! tangan Bacchu yang mengangkat Bujali, tertahan di udara, Bingung! Dia tidak bisa menariknya kebawah, sebesar apapun dia berusaha. Penonton segera berteriak ke arah Dasharat Da untuk meninggalkan tempat.

Dasharat Da langsung pergi mencari Baba di Jagriti. Saat Baba melihat dia, Dia mengatakan dengan tersenyum, " Hari ini kepala tuan Sohib hampir saja membelah jadi dua, jika
tangan Bacchu tidak ditahan dengan menggunakan 'Sthamban Kriya’. Tangannya macet ketika dia mengangkatnya untuk memukul dia. " Dasharat Da menyadari bahwa dia diselamatkan hari itu hanya berkat Baba. Setelah terjadi ini, margii dimobilisasikan dari semua wilayah sekeliling dan merampas kembali tanah itu. Bacchu dan kelompoknya diberi pelajaran keras sehingga sesudah itu mereka tidak lagi berani mengganggu Ananda Marga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar